Laman

Sabtu, 15 Juni 2013

TM Palu Menerima Undangan Seminar Beladiri d UK

Dear selebes

All of us at Martial Arts Planet would like to invite you to our 2013 Charity Martial Arts Seminar.  This is a chance to meet some of the site members and to train with some top-notch instructors all for a good cause.

We have booked a large area at the High Wycombe Judo Centre from 10:30 a.m. on Saturday 29 June, and we would love as many members, friends, family, students and instructors to join us as possible.

If you're receiving this and don't post on MAP regularly, that doesn't matter, you're still welcome to attend!

As with all such Meets, we are going to donate all profits from the day to two really worthy causes, namely the National Kidney Patients Association and the British Heart Foundation.

To find out more and to reserve your place, please visit www.mapmeet.co.uk or reply to this email.  Alternatively log in to the site and check out this thread, which has plenty of discussion about the day and deals with a number of common questions already:

http://www.martialartsplanet.com/forums/showthread.php?t=115095

We hope to see you there!

All the best
The MAP Staff

Rabu, 23 Januari 2013

Konsep Umum Jurus TM


Jurus adalah suatu rangkaian gerakan untuk melatih daya reflek beladiri. TM dalam pengajarannya mengambil pola pengajaran jurus dan bukan pola teknik seperti yang diajarkan aliran hibrida (contoh Jeet Kune Do) atau MMA (mixed martial arts). Kelebihan pengajaran jurus dibanding dengan teknik dapat membentuk sikap dan karakter aliran, mudah dipelajari dan diulang serta metodologi pengajaran lebih tersetruktur.

Konsep jurus TM mengacu pada prinsip:
  1. Kualitas dan bukan kuantitas. TM hanya memiliki 3 jurus tempur yaitu Praktis, Jun Chuan (Gabungan Praktis) dan Tan Tui (Dasar Jurus) ditambah dua jurus permainan Fu Chuan (Naga Menyapu Awan) dan Ho Bu Chuan (Naga Muncul dari Lautan).
  2. Kesederhanaan, minimalis dan bukan kerumitan. Jurus Praktis terdiri dari 12 jurus, masing-masing terdiri dari tiga gerakan. Gabungan Praktis hanyalah penggabungan dari 12 jurus Praktis dikombinasikan dengan tendangan, sapuan dan langkah tempur. Sedangkan Dasar Jurus juga terdiri dari 12 jurus, masing-masing terdiri dari sekitar enam gerakan.
  3. Stabilitas dan keseimbangan. Seluruh jurus berbasis pada sikap kuda-kuda sedang yang membuahkan serangan dan pertahanan kokoh. Hindaran menggunakan kuda-kuda dan bukan dengan meliukkan tubuh. Memang tampak kaku terlihat mirip robot, tapi sangat stabil dan mengakar.
  4. Efektif dan bukan pemborosan. Serangan primer hanya di arahkan pada anatomi tubuh yang lemah dan mudah diserang/terbuka yaitu kepala, dada dan kemaluan. Pertahanan dilakukan dengan mematahkan/mencegat serangan lawan. Serangan di buka hanya ketika musuh masuk pada jarak serang, pemeliharaan momentum menjadi salah satu rumus pertempuran.
  5. Efek maksimun, efisiensi dan kecepatan. Serangan dilancarkan dengan cepat menggunakan tenaga ledakan cemeti yang muncul dari latihan fisik, latihan pernapasan, dan transisi kuda-kuda. Usahakan sekali gebrak, musuh terkapar.
  6. Fokus, menumbuhkan kewaspadaan dan keberanian. Dril jurus TM secara signifikan menguatkan daya konsentrasi, mengaktifkan radar kewaspadaan dari ancaman sekitar dan percaya diri untuk melakukan perlawanan.
  7. Serangan agresif. Pukulan disampaikan secara cepat dan kuat didukung dengan sikap memblokir, langkah dan tendangan. Penyerang harus mendekat pada target. Penyerang berusaha mendahului serangan, menyerang ketika lawan bersiap melakukan serangan, menyerang bersamaan lawan menyerang atau jika lambat menyongsong serangan lawan dan segera balas serang. Pada situasi terdesak, serangan lawan dihentikan dengan sodokan tangan/kaki atau membuang langkah dan langsung membalas. Pertahanan terbaik adalah menyerang.
  8. Realisme tempur. Jurus-jurus TM berdasar efektivitas nyata dalam situasi pertempuran ril tanpa penambahan pose show-fashion “teknik berbunga-bunga” yang biasa terdapat pada seni beladiri tradisional. Teknik berbunga-bunga tampak terlihat “wah” namun tidak praktis dan efektif dalam situasi pembelaan diri.
  9. Konsentrasi pada tinjuan dan permainan tangan. Serangan pukulan lebih mudah dilatihkan dari pada cakaran, totokan, tapakan, tendangan atau bentuk lainnya. Jurus-jurus TM 80% nya melatih serangan pukulan dan permainan lengan.
  10. Seni adalah darah. TM percaya, seni beladiri bukan sebuah transformasi sport/olah raga atau seni pertunjukkan teatrikal. Beladiri harus kembali pada konsep awal pembentukannya yaitu sebagai sistem tempur. TM melatih nyali siswanya untuk berani menghadapi serta merasakan sakit akibat benturan, pukulan dan tendangan. Cedera atau mengeluarkan darah dalam latihan merupakan seni sesungguhnya bagi TM.

Rabu, 02 Januari 2013

Sabung Bebas Terbatas ke 2 Kelas Intensif


Sabung merupakan sebuah metode praktik beladiri dengan beberapa ketentuan untuk menghindari kerusakan fisik, cacat bahkan kematian. Hasil sabung kemudian dievaluasi bersama-sama agar diperoleh hasil latihan yang maksimal.

Dokumentasi video ini merupakan latihan sabung bebas terbatas ke dua kelas intensif perguruan beladiri Teratai Mas Palu-Sulteng yang telah menimba ilmu selama 4 bulan. Dilaksanakan pada tanggal 27 desember 2012 di lapangan Al-Islah Birobuli Palu. Dengan bantuan video ini, kami dapat memutarnya dengan gerak lambat sehingga lebih mudah untuk dievaluasi. Karena minimnya prasarana latihan, rekaman ini tidak maksimal dan insya Allah akan kami perbaiki pada event selanjutnya.

Sabung diperagakan oleh Ula dan Bpk Kalman S.Ag dengan mempraktikan jurus Dan Tui 1 (sikap tempur-pukulan-sodokan-teratai layu-menutup sayap dan tendangan). Agenda sabung berikutnya direncanakan mempraktikkan jurus Dan Tui 1-2 dengan langkah tempur. Wallahu alam.

Selamat menyaksikan...



Minggu, 30 Desember 2012

Biaoju di Masa Akhir Dinasti Qing


Pada masa akhir dinasti penjajah Qing, rezim banyak memperkejakan para pendekar sebagai Biaoju (biro pengiriman logistik atau agen pertahanan dan keamanan). Keahlian tempur mereka sangat tinggi terutama gaya tempur perorangan. Para Biaoju yang paling terkenal dengan aliran beladirinya yaitu:

BIRO | ALIRAN | NAMA
Huiyou Biaoju | Sanhuang Paochui (Song Yanchao)
Chengxing Biaoju | Liuhe Quan (Li Guanming)
Yuanshuan Biaoju | Liuhe Quan (Wang Zibing (Dadao Wang Wu)
Wantong Biaoju | Xingyi Quan/Baguazhang (Li Cunyi)
Guangsheng Biaoju | Xinyi Quan (Dai Erlu)
Tongxinggong Biaoju | Mian Zhang/Liu Tui/Batang Xin Quan (Wang Zhengqing)
Yuyong Biaoju | Mian Zhang (Zhang Demao)
Changlong Biaoju | Mian Zhang (Zuo Changde)
Xinglong Biaoju | Shen Quan (Zhang Heiwu)
Sanhe Biaoju | Gongyi Quan/Taiji/Liuhe Quan/Xingyi (An Jinyuan)

Bioju rezim Qing. Mereka dibekali senapan yang dipasok dari Barat untuk menghadapi  ancaman "pemberontak"

Seorang Biaoju dalam perjalanannya ke Beijing, dilengkapi dengan Carbine.  Foto ini diambil sebelum tahun 1911
Aliran beladiri yang mereka gunakan adalah aliran Neijia (internal/halus). Mayoritas pengikut aliran ini beraqidah Taoisme, biasa disebut sebagai orang-orang Butong atau Butong Pai. Di masa dinasti Qing, pemeluk Taoisme memiliki kedudukan istimewa, menduduki jabatan-jabatan kenegaraan dan aliran beladiri mereka mendapat keleluasaan untuk berkembang bahkan diajarkan di lingkungan istana. Dahulu di masa dinasti Ming, aliran neijia ini tidak populer dan kurang diminati masyarakat.

Sedang aliran Waijia yang dianut oleh Budha Shaolin dan Muslimin dipersempit geraknya. Biara-biara shaolin dan para biksu dihancurkan dan hanya lima orang master yang berhasil melarikan diri, mereka disebut lima leluhur. Begitu pula masjid-masjid, ulama dan ahli beladiri muslimin turut dihancurkan karena dianggap ingin mendirikan kembali kerajaan Islam Ming.

Selasa, 25 Desember 2012

Beladiri dan Doktrin Aqidah


Dalam seni beladiri, agama memiliki peran penting dalam sejarah pengembangan dan penyebarannya. Agama membentuk pola pikir dan pola tindak selama sesi latihan. Banyak orang mengkonversi agamanya hanya karena seni bela diri mereka tumbuh dari keyakinan lain, atau  minimal terdoktrin. Kung fu misalnya, sejarah awal dan penyebarannya tidak bisa lepas dari agama Budha yang berpusat di biara Shaolin dan Tao yang berpusat di  kuil Wudang (Butong). Bahkan istilah aliran waijia (eksternal/keras) merujuk pada Shaolin Pay yang didasarkan pada doktrin Budha atau doktrin lain yang memiliki akar di India dan aliran neijia (internal/lembut) merujuk pada  Butong Pay sebagai pusat meditasi Taoisme dengan jurus Tai Chi Chuan, Pa Kua Chang dan Hsing-i sebagai mediasi doktrin. 

Sekarang, orang tidak diharuskan berpindah agama basis beladiri ketika ia berlatih namun wajib mengikuti ritual-ritual, mendengarkan ceramah prinsip-prinsip ajaran atau filsafat yang disisipkan pada sesi-sesi latihan yang minimal membentuk suatu sikap menghargai nilai-nilai agama lain. Aqidah Islam mengkatagorikannya sabagai syirkul akbar (syirik besar), dosa yang paling luar biasa besar yang dapat membatalkan keislaman seseorang tanpa ia sadari.

Beberapa perguruan Aikido Jepang misalnya, memasukkan ritual baca mantra yang diarahkan kepada roh Shinto di sesi latihan. Banyak para siswa yang tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi, sebagiannya mungkin bersedia berlatih Shinto tanpa berpindah agama yang sebenarnya bertentangan dengan agama asalnya. Tanpa disadari siswa mengalami praktek-praktek keagamaan. 

Dalam artikel The Annotated Tao of Jeet Kune Do, sebuah review kompilasi catatan Bruce Lee yang berjudul Tao of Jeet Kune Do dikatakan; Jeet Kune Do adalah ekspresi doktrin Tao ortodoks, Buddha dan prinsip-prinsip metafisika Barat. Taekwondo, sebagai beladiri paling banyak dimainkan di dunia dijelaskan dalam wikipedia sebagai: “Gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat”. Filsafat bangsa Korea dipengaruhi oleh Shamanisme, Buddhisme, Taoisme dan Konfusianisme. Begitu pula banyak perguruan silat Indonesia mempromosikan secara langsung atau tidak langsung ajaran kejawen, doktrin yang berakar dari campuran Hindu-animisme-kepercayaan pada roh-budaya melayu/jawa-Sufisme. 

Perguruan Teratai Mas sejak semula berbasis Islam dengan aqidah Ahlu Sunnah wal Jama'ah merujuk apa yang dipahami oleh salafus shalih, tiga genenasi abad pertama Islam (sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in). Perguruan TM tidak mengajarkan meditasi atau prinsip-prinsip filsafat lain yang bertentangan dengan aqidah Islam serta melarang ikhtilat (bercampurnya laki-laki dan wanita bukan mahram dalam suatu aktifitas bersama tanpa ada batas yang memisahkan antara keduanya). Hingga saat ini, perguruan TM tidak menerima siswa wanita karena ketiadaan guru. TM tidak mengenal tenaga dalam yang mampu menjatuhkan lawan tanpa menyentuhnya.

Satu-satunya kritikan TM yang dianggap bertentangan dengan Islam yaitu penamaan beberapa gerakan dan beberapa jurus dengan nama Naga, sebuah mitos kepercayaan bangsa Cina yang menjadi simbol Shio bermakna kebenaran. Filsafat Cina menempatkan Naga sebagai simbol kekuatan alam dan penjelmaan roh orang suci sebelum masuk surga. Pada tahun 2010, penulis mendengar dari grand master Mbah Din, penamaan Naga akan diganti. Wallahu alam. (Dinukil dari buku Draf Mengenal Seni Beladiri Teratai Mas)

Minggu, 23 Desember 2012

Muslim di China dan Pengaruhnya pada Seni Beladiri Tradisional (2)

Bangsa Hui Sangat Loyal pada Kaisar China


Setelah Mongolia mengambil alih China, membentuk Dinasti Yuan (1279-1368), bangsa asli China membentuk kelompok-kelompok perjuangan pembebasan China. Sebuah pemberontakan petani akhirnya sukses menyatukan bangsa China untuk melakukan perlawanan rakyat semesta. Perjuangan pembebasan ini dipimpin oleh Zhu Yuan Zhang (Hong Wu) rahimahullah yang dengan ijin Allah berhasil menggulingkan pemerintahan Yuan dan mendirikan kekaisaran Ming untuk melindungi bangsa China dengan keadilan Islam. Ibrahim Tien Ying Ma, bekas mufti Peking (Beijing) dan salah seorang pegawai Republik China sebelum China jatuh ke tangan Komunis pada tahun 1949, telah menyatakan bahwa Dinasti Ming itu memang sebuah kerajaan Islam. 

Zhu Yuan Zhang dalam mendirikan kekaisaran Islam China dibantu oleh beberapa jenderal terkenal yaitu Chang Yu Chun, Hu Da Hai, Mu Ying, Lan Yu, Feng Sheng, dan Ding De Xing rahimahumullah. Mereka semua adalah muslim dan sangat ahli kungfu. Chang Yu Chuan menjadi terkenal karena memiliki pasukan tombak dengan taktik baru yang disebut Kai Ping Qiang Fa.

Selama gejolak kembalinya bangsa Mongol ke China menyerang Dinasti Ming, bangsa Han (orang China non muslim) dan bangsa Hui (muslim) berjuang berdampingan melakukan perlawanan. Kisah yang terkenal adalah kerjasama operasi pertahanan antara pasukan Ma Ying Shou rahimahullah dengan Li Zi Cheng (non muslim). Ma Ying Shou digelari oleh bangsa Han dengan “Lao Hui Hui” yang artinya senior muslim dan pasukannya dinamakan “Batalyon Lao Hui Hui”.  Bahkan pasca Manchu berhasil mengendalikan China, bangsa Hui tetap istiqomah melakukan perlawanan untuk mengembalikan China diatas kemuliaan Islam. Pada tahun 1862, seorang mujahid bernama Du Wen Xiu rahimahullah memimpin pemberontakan rakyat Hui di provinsi Yunnan melawan kaisar Mongol Tong Zhi Ching dan menyapu selusin provinsi di barat daya dan barat laut Tiongkok. Pemberontakan muslim yang sukses ini memaksa Dinasti Qing Mongol meminta bantuan pasukan kristen barat untuk memusnahkan Islam dari bumi China selama-lamanya.

Karena bangsa Hui memiliki loyalitas yang kuat pada kekaisaran China, mereka diperlakukan secara kejam dan ditekan setiap kali menunjukkan gejala pembangkangan pada pemerintah Mangol. Siapa saja yang diketahui berkumpul lebih dari tiga orang dengan membawa senjata akan ditangkap dan dihukum berat. Para napi politik di tato wajah mereka dengan tulisan “Hui Zui” (Muslim pemberontak). Stempel ini dimaksudkan untuk mempermalukan sang pejuang, intimidasi untuk melemahkan ruh jihad sekaligus sebagai tanda pihak keamanan untuk mewaspadai yang bersangkutan. Sayangnya, intimidasi ini hanya membuat bangsa Hui lebih ganas untuk melakukan perlawanan dari sebelumnya.