Laman

Jumat, 21 Desember 2012

Muslim di China dan Pengaruhnya pada Seni Beladiri Tradisional (1)


Masyarakat Hui


Fakta hanya sedikit orang yang mengetahui, China adalah kampung terbesar kedua bagi kaum muslimin, mereka disebut orang Hui. Selama abad ke 10 (Dinasti Sung 960-1279), bangsa muslim dari Persia dan Arab banyak melakukan perjalanan (safar) ke dan dari China. Akhirnya beberapa orang membuat pemukiman permanen dan bercampur dengan berbagai suku yang mereka temui (China memiliki 55 kelompok suku yang berbeda). Hal ini membuat Islam segera tersebar ke berbagai bagian. Pada abad ke 13, Hui tersebar hampir merata keseantero China tetapi sebagai besar terkonsentrasi di daerah utara khususnya di provinsi Henan, Hebei, Shantung dan Shanxi.

Praktek Baji Quan dalam Sabung
Seni beladiri China merupakan salah satu budaya lokal yang paling prioritas diserap oleh bangsa Hui. Bangsa Hui dikenal sebagai bangsa yang berani dan kuat, melakukan perjalanan panjang dan berbahaya dari Persia (Irak, Iran dan Khurosan) bahkan dari Jazirah Arab. Dengan cepat, bangsa Hui mempelajari dengan tekun seni Wu Shu China Kuno seperti Shuai Chuiao (gulat China), Pao Chuan, Tong Bei Chuan, Liu Ho Chuan, Tai tzu Chang Quan, Baji Quan, Pi Qua Quan dll. Mereka dikenal sangat mendalami seni ini bahkan unggul didalamnya. Akhirnya, mereka mengembangkan gaya Wu Shu mereka sendiri yang unik dan kuat seperti Cha Chuan, Hua Chuan, Tan Tui, Liu Lu Duan Quan, Tui Quan, Yong Chan Quan dll dengan mengasimilasi berbagai aliran kungfu utara. 

Sebelum senjata api ditemukan, wu shu adalah sarana tempur dan pertahanan diri utama di China. Para imam bangsa Hui menyeru kepada rakyatnya untuk belajar kungfu sebagai pengamalan Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam rangka membantu dorongan disiplin dan keberanian selama perjuangan mereka untuk mengeluarkan penghambaan kepada sesama hamba menjadi penghambaan kepada rabbnya hamba, dari sempitnya dunia menuju keluasan dunia akhirat, dari penyimpangan agama-agama menuju keadilan Islam. Bahkan hingga saat ini dimasa kekuasaan komunis, bangsa Hui berkumpul di masjid-masjid dan menggelar kontes kung fu secara terbuka untuk merayakan hari Ied.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar